Bank BJB: Sejarah Berdiri adalah salah satu bank terkemuka di Indonesia yang berperan penting dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya di Jawa Barat dan Banten. Sebagai lembaga keuangan yang terus berkembang, Bank BJB memiliki sejarah panjang dan struktur kepemilikan saham yang menarik untuk diketahui. Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang kapan Bank BJB lahir dan siapa saja pemegang sahamnya.
Sejarah Bank BJB
Kapan Bank BJB Didirikan?
Bank BJB (Bank Jawa Barat dan Banten) didirikan pada 20 Mei 1961. Awalnya, bank ini berdiri dengan nama Bank Karya Pembangunan (BKP) berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1961. Tujuan pendirian bank ini adalah untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah, khususnya di Jawa Barat.
Transformasi Menjadi Bank Komersial
Pada tahun 1992, Bank BJB memperoleh status sebagai bank umum, sehingga mampu melayani masyarakat secara lebih luas. Selanjutnya, pada tahun 1999, Bank BJB menjadi perusahaan terbatas dengan nama resmi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Mencatatkan Saham di Bursa Efek Indonesia
Bank BJB melangkah lebih jauh pada 8 Juli 2010, ketika mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode emiten BJBR. Langkah ini menjadikan Bank BJB sebagai salah satu bank pembangunan daerah yang go public.
Bank BJB: Sejarah Berdiri Siapa Pemegang Saham Bank BJB?
Struktur kepemilikan saham Bank BJB terdiri dari pemerintah daerah dan publik. Berikut adalah rincian pemegang saham utama:
a. Pemerintah Provinsi Jawa Barat
Sebagai pemegang saham mayoritas, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki 38,18% saham. Kepemilikan ini menegaskan peran Bank BJB sebagai lembaga keuangan yang mendukung pembangunan daerah Jawa Barat.
b. Pemerintah Kota dan Kabupaten di Jawa Barat
Pemerintah kota dan kabupaten di Jawa Barat juga memiliki saham Bank BJB dengan total kepemilikan 24,14%. Hal ini mencerminkan sinergi antara pemerintah daerah dan Bank BJB.
c. Pemerintah Provinsi Banten
Sebagai wilayah yang juga menjadi bagian dari Bank BJB, Pemerintah Provinsi Banten memegang 5,37% saham.
d. Pemerintah Kota dan Kabupaten di Banten
Pemda di wilayah Banten turut memiliki saham dengan total kepemilikan 7,49%.
e. Publik
Saham publik, yang dimiliki oleh berbagai investor individu maupun institusi, berjumlah 24,82%. Saham ini diperdagangkan secara bebas di Bursa Efek Indonesia, memungkinkan partisipasi masyarakat luas dalam kepemilikan Bank BJB.
Peran Bank BJB dalam Perekonomian Daerah
a. Mendukung UMKM
Bank BJB aktif memberikan pembiayaan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui berbagai program kredit. Hal ini membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
b. Layanan Keuangan untuk ASN
Sebagai bank yang dimiliki pemerintah daerah, Bank BJB juga menjadi mitra utama Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jawa Barat dan Banten. Bank ini menyediakan fasilitas seperti pinjaman konsumtif dan layanan penggajian.
c. Pengelolaan Dana Pembangunan Daerah
Bank BJB berperan sebagai pengelola dana pembangunan daerah, mendukung proyek-proyek infrastruktur dan pelayanan publik.
Inovasi dan Pencapaian Bank BJB
Digitalisasi Layanan
Bank BJB terus berinovasi dengan meluncurkan layanan digital seperti BJB Digi dan aplikasi BJB Mobile Banking, mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi keuangan.
Penghargaan
Bank BJB telah menerima berbagai penghargaan atas kinerjanya, seperti Top BUMD Awards dan The Best Regional Bank, yang menunjukkan kontribusinya dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional.
Kesimpulan
Bank BJB didirikan pada 20 Mei 1961 dan telah tumbuh menjadi salah satu bank pembangunan daerah terkemuka di Indonesia. Dengan pemegang saham utama berupa Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Banten, serta masyarakat umum, Bank BJB terus berkomitmen mendukung pembangunan daerah dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
Sebagai bank yang memadukan nilai tradisional dan inovasi modern, Bank BJB tetap menjadi pilar penting bagi perekonomian lokal dan nasional.