Dari Nyeri hingga Mual, Yuk Kenali Gejala Usus Buntu

Kesehatan155 Views

Dari Nyeri hingga Mual, Yuk Kenali Gejala Usus Buntu Penyakit usus buntu atau dalam istilah medis dikenal sebagai apendisitis, merupakan kondisi peradangan pada apendiks—organ kecil yang menempel di awal usus besar. Meski ukurannya kecil, peradangan pada usus buntu dapat memicu komplikasi serius jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali gejala usus buntu sejak dini.

Apendisitis bisa terjadi pada siapa saja, namun paling sering menyerang orang berusia antara 10 hingga 30 tahun. Gejala yang ditimbulkan seringkali menyerupai keluhan pencernaan biasa, sehingga banyak yang terlambat menyadari bahayanya.

Gejala Usus Buntu yang Perlu Diwaspadai

1. Nyeri di Perut Bagian Kanan Bawah

Gejala paling umum dari usus buntu adalah nyeri di perut kanan bawah. Awalnya, rasa nyeri biasanya dimulai dari sekitar pusar lalu bergerak ke bawah kanan. Nyeri ini akan semakin terasa saat bergerak, batuk, atau ditekan ringan.

2. Mual dan Muntah

Peradangan pada usus buntu dapat memicu mual dan muntah, yang seringkali disalahartikan sebagai gejala masuk angin atau maag. Jika mual berlangsung lebih dari sehari dan disertai nyeri perut tajam, segera periksa ke dokter.

3. Hilangnya Nafsu Makan

Bersamaan dengan mual, penderita usus buntu umumnya kehilangan selera makan. Ini bisa menjadi salah satu sinyal tubuh sedang mengalami infeksi atau peradangan serius.

4. Demam Ringan

Ketika tubuh mengalami peradangan, respons alami yang muncul adalah demam. Pada kasus usus buntu, demam biasanya ringan namun menetap. Jika disertai nyeri tajam di perut, perlu diwaspadai.

5. Perut Kembung dan Sulit Buang Gas

Apendisitis juga bisa menyebabkan gangguan saluran cerna lain seperti kembung, susah buang gas, atau sembelit. Tanda-tanda ini terjadi karena pergerakan usus terganggu akibat pembengkakan di sekitar apendiks.

6. Diare

Meskipun lebih jarang, beberapa penderita usus buntu juga mengalami diare ringan, terutama jika peradangan menjalar ke sistem pencernaan bawah. Namun ini tidak selalu terjadi dan bisa berbeda pada tiap individu.

7. Nyeri yang Meningkat Secara Bertahap

Salah satu ciri khas usus buntu adalah nyeri yang semakin memburuk seiring waktu. Berbeda dengan nyeri perut biasa yang cenderung mereda, nyeri usus buntu justru makin tajam dan menusuk dalam hitungan jam.

Gejala Usus Buntu Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke layanan kesehatan terdekat jika mengalami kombinasi gejala berikut:

  • Nyeri tajam di perut kanan bawah
  • Mual dan muntah berulang
  • Demam disertai nyeri perut
  • Tidak bisa buang angin atau buang air besar selama lebih dari 24 jam

Penanganan medis yang cepat sangat penting karena usus buntu yang pecah dapat menyebabkan peritonitis, yakni infeksi serius pada rongga perut yang dapat mengancam jiwa.

Diagnosis dan Penanganan Gejala Usus Buntu

Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, urin, dan pencitraan seperti USG atau CT Scan untuk memastikan diagnosis apendisitis. Jika terkonfirmasi, tindakan utama yang dilakukan adalah operasi pengangkatan usus buntu (apendektomi).

Saat ini, prosedur apendektomi bisa dilakukan secara laparoskopi dengan sayatan kecil, sehingga masa pemulihan lebih cepat dan risiko komplikasi lebih rendah.

Kenali Gejala Usus Buntu

Gejala usus buntu sering kali menyerupai gangguan pencernaan biasa, namun jika tidak diwaspadai, bisa berkembang menjadi kondisi darurat medis. Mengenali gejala awal seperti nyeri perut kanan bawah, mual, dan demam adalah langkah penting untuk mendapatkan penanganan tepat.

Jangan menunda ke dokter jika mengalami tanda-tanda mencurigakan. Usus buntu yang ditangani sejak dini dapat disembuhkan tanpa komplikasi serius.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *